Ingat dengan cerita saya tentang kekacauan hari ulang tahun saya tahun kemarin P'bee lovah?? Saat itu saya tengah berada di Cirebon, bekerja disalah satu lembaga bahasa asing disana, tinggal bersama puluhan murid sekolah menengah pertama dan menengah atas disebuah dormitory, dan tentu saja saya masih single saat itu... :D
Sungguh keadaan yang begitu berbeda dgn saat ini. Selain saya tidak lagi tinggal di kota kelahiran saya tercinta di Cirebon, sekarang sy hanya tinggal disebuah rumah mungil diselatan Jakarta, bersama suami terkasih 'Ka Yahya', dan bayi lucu didalam rahim sy yang tengah menanti waktu kelahirannya didunia ini...
Sungguh , meski saya tidak lagi berkutat dgn anak sekolah yg masih ABG nan labil dihari ulang tahun saya kali ini, namun rasa Phobia pada tanggal 1 October itu masih saja ada. Bukan hanya saya menyadari bahwa umur saya kembali berkurang satu tahun, namun disisi lain saya ingat pada bulan Maret tanggal 26 lalu saya menjaili Ka Yahya habis-habisan tepat dihari ulang tahunnya. Sebetulnya saat itu saya mengirimkan pesan singkat kepada seluruh teman Ka yahya yg saya kenal, dan beberapa sahabat saya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Namun malam itu dia merasa curiga dengan aktifitas saya mengutak-atik handphone dijam2 istirahat malam. Dia mencoba merebut handphone dari tangan saya, namun saya menghindar darinya kemudian menjauh... Perlu p'bee lovah ketahui, bahwa hal yg demikian adalah hal yang paling ka yahya benci. Apapun yg sy tutup-tutupi atau saya rahasiakan darinya pasti sukses membuatnya ngambek setengah mati, apalagi jika urusannya dgn alat komunikasi/sosial media.
Dia kembali meminta saya menyerahkan handphone, tapi saya keukeuh menolak. Mungkin yang ada dipikirannya adalah, saya tengah berkomunikasi dengan seorang mantan kekasih atau sejenisnya :D
Malam itu, dia melimpahkan kekesalannya dgn keluar dari kamar, duduk di teras rumah sambil merokok dengan tampang masam. Tak kuat dengan tingkah saya yg tetap sibuk ber-SMS ria, tak lama dia terlihat keluar rumah membawa sepeda motor dengan muka ditekuk, padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23:30... :D
Saya meneleponnya berulang kali namun sama sekali tak ada jawaban darinya. Sehingga untuk mendramatisir sandiwara saya malam itu, saya mengirimkan pesan singkat berisi: "tolong segera kembali, atau aku pulang ke Cirebon malam ini naik bus". Tak lama, Ka Yahya membalas pesan saya dgn satu kalimat: "pergilah" :(
Sekitar jam 23:50, Ka Yahya kembali. Saat itu saya sudah menyiapkan pudding susu yang saya buat sebelum dia kembali dari kantor, meletakkan beberapa pamphlet bertuliskan selamat ulang tahun ke 27 dan beberapa do'a baik untuknya, dan tentu saja berdandan seelok mungkin untuk menyambutnya... :-)
Saat Ka Yahya membuka pintu, saya sengaja memadamkan lampu ruang tengah dan beracting menangis sambil meringkuk di kamar. Sesaat kemudian, Ka yahya masuk kedalam kamar, menggertak saya dgn menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu sambil berkata: "Ambil uang ini, aku antar kamu ke terminal lebak bulus sekarang". Saya jawab sambil bersuara bak seorang yg sedang sesenggukan: "Kamu tega bgt sama aku Huuun??".
Ka yahya menjawab: "Kan kamu yang mau pulang ke Cirebon, bukan aku yg minta kan?? Justru aku mau nganter kamu sampe terminal". Dari suaranya, jelas tersirat kemarahan yang ia bendung setengah mati.
Saya melirik jarum jam, angka telah menunjukkan pukul 24:00 lebih sedikit.
Saya meraih tangannya, kemudian mencoba memeluknya erat. Namun tubuhnya kaku, seperti tak sudi menerima dekapan yg saya daratkan. Sambil memeluk tubuhnya yg terdiam kaku, saya berucap: "Hun, malam ini aku pulang ke Cirebon naik bus, tapi sebelum kamu nganter aku ke terminal izinin aku bilang 'Happy birthday' for you Huuun..." (tak lupa sy menyalakan lampu ruang tengah yang dibeberapa sudutnya sudah saya hiasi berbagai pamphlet ucapan ulang tahun)
Beberapa sekon dia terlihat kebingungan, dan setelah menyadari bahwa semua ini hanya sebuah drama konyol yg saya ciptakan, Ka yahya langsung membalas pelukan saya jauh lebih erat sambil menutupi mukanya yg memerah dgn tertawa menahan malu kemudian mendaratkan puluhan kecupan diwajah saya.
Setelah itu saya menghidangkan chocolate pudding buatan sendiri dihadapannya, kemudian kami menertawakan kejadian yg barusan kami alami sambil menikmati pudding dan bersenda gurau hingga pagi menjelang... :-)
Dan didetik-detik ulang tahun saya, jujur saya sudah bersiap menerima pembalasan yang setimpal dgn perbuatan jail saya padanya dulu. Namun sungguh diluar dugaan, Ka Yahya sepertinya melupakan hari kelahiran saya. Terbukti dengan kesibukannya hari itu yang justru membuatnya keluar rumah seharian. Tak hanya sampai disitu, kedua ponsel miliknya tak bisa dihubungi alias nonactive, entah memang lowbatt atau sengaja dipadamkan demi menghindari saya. Ka Yahya baru pulang pukul 22:00, dan sekitar jam 23:00 dia terlihat sudah terkapar ditempat tidur dengan amat pulas, padahal saat itu sudah banyak teman, sahabat dan kerabat yang mengucapkan selamat baik via social media maupun melalui ponsel saya.
Ahhh, benar ternyata, dia melupakan salah satu hari paling bersejarah dalam hidup saya. Akhirnya sayapun menyusulnya tidur...
Dini hari, entah mengapa saya merasakan ketidak-nyamanan ditengah tidur pulas saya. Selain mimpi buruk, saya merasa ada sesuatu yg menindih perut buncit saya. Sehingga dengan rasa malas tak tertahan, saya terpaksa membuka mata. Tak dinyana, dihadapan muka saya, Ka Yahya sedang memperhatikan setiap gerakan yg saya lakukan, dan saat saya arahkan pandangan keatas perut saya yg membuncit ternyata ada satu kotak berwarna pink disana. Ka Yahya tersenyum simpul sambil berkata: " Happy birthday Huuun, wish u always happy and hope ur dreams come true". Huwaaahhh, campur aduk rasanya saya dibuatnya. Sy hanya bisa memeluk erat tubuh Ka Yahya sambil sesekali mendaratkan kecupan di pucuk hidungnya, disertai linangan air mata haru yang tak sanggup saya bendung. Dia memohon saya segera membuka kotak berbungkus kertas kado warna pink itu, dan disana saya temukan sebuah Tablet berwarna putih yang membayangkan memilikinya saja tidak pernah terpikirkan dibenak saya.
Esok paginya, tepat dihari Senin tanggal 1 October kami menghabiskan Quality time berdua. Sore harinya merupakan jadwal saya check up bulanan ke dokter kandungan, disusul malam harinya kami memutuskan menikmati makan malam disalah satu restoran makanan sunda favorit kami. Damn, I LOVE MY OCTOBER 1st...!!! *\(^^,)/*
Sungguh keadaan yang begitu berbeda dgn saat ini. Selain saya tidak lagi tinggal di kota kelahiran saya tercinta di Cirebon, sekarang sy hanya tinggal disebuah rumah mungil diselatan Jakarta, bersama suami terkasih 'Ka Yahya', dan bayi lucu didalam rahim sy yang tengah menanti waktu kelahirannya didunia ini...
Sungguh , meski saya tidak lagi berkutat dgn anak sekolah yg masih ABG nan labil dihari ulang tahun saya kali ini, namun rasa Phobia pada tanggal 1 October itu masih saja ada. Bukan hanya saya menyadari bahwa umur saya kembali berkurang satu tahun, namun disisi lain saya ingat pada bulan Maret tanggal 26 lalu saya menjaili Ka Yahya habis-habisan tepat dihari ulang tahunnya. Sebetulnya saat itu saya mengirimkan pesan singkat kepada seluruh teman Ka yahya yg saya kenal, dan beberapa sahabat saya untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Namun malam itu dia merasa curiga dengan aktifitas saya mengutak-atik handphone dijam2 istirahat malam. Dia mencoba merebut handphone dari tangan saya, namun saya menghindar darinya kemudian menjauh... Perlu p'bee lovah ketahui, bahwa hal yg demikian adalah hal yang paling ka yahya benci. Apapun yg sy tutup-tutupi atau saya rahasiakan darinya pasti sukses membuatnya ngambek setengah mati, apalagi jika urusannya dgn alat komunikasi/sosial media.
Dia kembali meminta saya menyerahkan handphone, tapi saya keukeuh menolak. Mungkin yang ada dipikirannya adalah, saya tengah berkomunikasi dengan seorang mantan kekasih atau sejenisnya :D
Malam itu, dia melimpahkan kekesalannya dgn keluar dari kamar, duduk di teras rumah sambil merokok dengan tampang masam. Tak kuat dengan tingkah saya yg tetap sibuk ber-SMS ria, tak lama dia terlihat keluar rumah membawa sepeda motor dengan muka ditekuk, padahal saat itu jam sudah menunjukkan pukul 23:30... :D
Saya meneleponnya berulang kali namun sama sekali tak ada jawaban darinya. Sehingga untuk mendramatisir sandiwara saya malam itu, saya mengirimkan pesan singkat berisi: "tolong segera kembali, atau aku pulang ke Cirebon malam ini naik bus". Tak lama, Ka Yahya membalas pesan saya dgn satu kalimat: "pergilah" :(
Sekitar jam 23:50, Ka Yahya kembali. Saat itu saya sudah menyiapkan pudding susu yang saya buat sebelum dia kembali dari kantor, meletakkan beberapa pamphlet bertuliskan selamat ulang tahun ke 27 dan beberapa do'a baik untuknya, dan tentu saja berdandan seelok mungkin untuk menyambutnya... :-)
Saat Ka Yahya membuka pintu, saya sengaja memadamkan lampu ruang tengah dan beracting menangis sambil meringkuk di kamar. Sesaat kemudian, Ka yahya masuk kedalam kamar, menggertak saya dgn menyodorkan beberapa lembar uang ratusan ribu sambil berkata: "Ambil uang ini, aku antar kamu ke terminal lebak bulus sekarang". Saya jawab sambil bersuara bak seorang yg sedang sesenggukan: "Kamu tega bgt sama aku Huuun??".
Ka yahya menjawab: "Kan kamu yang mau pulang ke Cirebon, bukan aku yg minta kan?? Justru aku mau nganter kamu sampe terminal". Dari suaranya, jelas tersirat kemarahan yang ia bendung setengah mati.
Saya melirik jarum jam, angka telah menunjukkan pukul 24:00 lebih sedikit.
Saya meraih tangannya, kemudian mencoba memeluknya erat. Namun tubuhnya kaku, seperti tak sudi menerima dekapan yg saya daratkan. Sambil memeluk tubuhnya yg terdiam kaku, saya berucap: "Hun, malam ini aku pulang ke Cirebon naik bus, tapi sebelum kamu nganter aku ke terminal izinin aku bilang 'Happy birthday' for you Huuun..." (tak lupa sy menyalakan lampu ruang tengah yang dibeberapa sudutnya sudah saya hiasi berbagai pamphlet ucapan ulang tahun)
Beberapa sekon dia terlihat kebingungan, dan setelah menyadari bahwa semua ini hanya sebuah drama konyol yg saya ciptakan, Ka yahya langsung membalas pelukan saya jauh lebih erat sambil menutupi mukanya yg memerah dgn tertawa menahan malu kemudian mendaratkan puluhan kecupan diwajah saya.
Setelah itu saya menghidangkan chocolate pudding buatan sendiri dihadapannya, kemudian kami menertawakan kejadian yg barusan kami alami sambil menikmati pudding dan bersenda gurau hingga pagi menjelang... :-)
Dan didetik-detik ulang tahun saya, jujur saya sudah bersiap menerima pembalasan yang setimpal dgn perbuatan jail saya padanya dulu. Namun sungguh diluar dugaan, Ka Yahya sepertinya melupakan hari kelahiran saya. Terbukti dengan kesibukannya hari itu yang justru membuatnya keluar rumah seharian. Tak hanya sampai disitu, kedua ponsel miliknya tak bisa dihubungi alias nonactive, entah memang lowbatt atau sengaja dipadamkan demi menghindari saya. Ka Yahya baru pulang pukul 22:00, dan sekitar jam 23:00 dia terlihat sudah terkapar ditempat tidur dengan amat pulas, padahal saat itu sudah banyak teman, sahabat dan kerabat yang mengucapkan selamat baik via social media maupun melalui ponsel saya.
Ahhh, benar ternyata, dia melupakan salah satu hari paling bersejarah dalam hidup saya. Akhirnya sayapun menyusulnya tidur...
Dini hari, entah mengapa saya merasakan ketidak-nyamanan ditengah tidur pulas saya. Selain mimpi buruk, saya merasa ada sesuatu yg menindih perut buncit saya. Sehingga dengan rasa malas tak tertahan, saya terpaksa membuka mata. Tak dinyana, dihadapan muka saya, Ka Yahya sedang memperhatikan setiap gerakan yg saya lakukan, dan saat saya arahkan pandangan keatas perut saya yg membuncit ternyata ada satu kotak berwarna pink disana. Ka Yahya tersenyum simpul sambil berkata: " Happy birthday Huuun, wish u always happy and hope ur dreams come true". Huwaaahhh, campur aduk rasanya saya dibuatnya. Sy hanya bisa memeluk erat tubuh Ka Yahya sambil sesekali mendaratkan kecupan di pucuk hidungnya, disertai linangan air mata haru yang tak sanggup saya bendung. Dia memohon saya segera membuka kotak berbungkus kertas kado warna pink itu, dan disana saya temukan sebuah Tablet berwarna putih yang membayangkan memilikinya saja tidak pernah terpikirkan dibenak saya.
Esok paginya, tepat dihari Senin tanggal 1 October kami menghabiskan Quality time berdua. Sore harinya merupakan jadwal saya check up bulanan ke dokter kandungan, disusul malam harinya kami memutuskan menikmati makan malam disalah satu restoran makanan sunda favorit kami. Damn, I LOVE MY OCTOBER 1st...!!! *\(^^,)/*